Friday, December 20, 2013

Hadits kedua : Tidak Putus asa dari Rahmat Allah Swt.

Dari Ibnu Mas'ud R.a, bahwa Nabi Saw bersabda : " Seorang pendosa yang sangat mengharap rahmat Allah lebih dekat disisi Allah dari pada ahli ibadah yang putus asa akan rahmat Allah "

Hikayat ke (3)
 Hamba Yang Di masukkan Neraka

Zaid bin Aslam mendapat cerita dari Umar :

Pada masa lalu hiduplah seorang hamba yang tekun ibadahnya. Sayang ia tak pernah mengharap rahmat dari Allah Swt. Ketika meninggal ia bertanya kepada Allah, " Wahai Tuhanku, apa yang akan engkau berikan untukku ?"

" Neraka, " jawab Tuhan.

" Wahai Tuhanku, kalau begitu kemana amal ibadahku dan amal baikku?" protesnya.

" Ketika di dunia kau putus asa dengan rahmat-Ku, maka hari ini tak kuberikan Rahmat-Ku kepadamu".

Hikayat ke (4)
Rahmat Allah kepada Hamba-Nya

Abu Hurairah R.a berkisah berdasar cerita Nabi Saw :

Hiduplah seorang laki-laki yang selama hidupnya tidak pernah ia buat baik selain keyakinan hanya kepada Allah Swt yang maha esa. Ketika ajal akan menjemput, ia berpesan kepada keluarganya, " Jika aku mati, bakarlah ! Buang abunya ke laut saat angin sedang bertiup."

Keluarganya memenuhi pesan tersebut.

Ketika di akhirat Allah bertanya kepadanya, " Amal apakah yang kau jadikan bekal ?"

" Hanya rasa takut menghadap Engkau, wahai tuhanku," Jawabnya.

Lantas Allah mengampuninya. sedangkan ia sama sekali tak pernah berbuat baik slama hidpnya selain mengesakan Allah Swt.

Hikayat ke (5)
 Nabi Musa dan Lelaki Sesat

Pada masa Nabi Musa, seorang laki-laki meninggal. Karena ia sesat maka para penduduk enggan memandikan dan menguburkannya. Mereka menendangnya dan membuang ke tempat sampah.

Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa dan berfirman " Hai Musa ada lelaki yang mati. mayatnya dibuang di tempat sampah. Ia salah satu wali-Ku. Ia belum dimandikan, dikafani dan dikuburkan. pergilah kamu kesana dan mandikan, kafani, shalati, lalu kuburkanlah dengan baik."

Kemudian Nabi Musa mendatangi tempat tersebut. Ia bertanya kepada penduduk setempat tentang mayat itu. 

" Ya, seorang lelaki sesat, bermoral rusak telah mati disini."

" Dimana mayatnya ? Allah menyuruhku kemari karna lelaki itu."

Bersama mereka Nabi Musa pergi. ketika melihat langsung mayat yang terbuang di tempat sampah itu dan mendengar penuturan penduduk tetang keburukan perbuatnnya maka Musa penasaran.

" Wahai Tuhan, Kau suruh aku mengkafani dan menshalatinya, sementara kaumnya menyaksikan dia seorang yang tercela. Engkau lebih mengetahui dari mereka tentang kebaikan dan keburukan."

Allah berfirman," Wahai Musa! Kaumnyamemang benar menjatuhkan hukuman karena keburukan perbuatannya. hanya saja ketika ia mati aku mengampuninya karna 3 hal. Orang-orang yang berbuat dosa yang mohon ampunan kepada-Ku pastilah Aku mengampuninya. Bagaimana Aku mengampuninya? Akulah yang maha penyayng,"

"apakah ke3 hal itu wahai Tuhanku ?" tanya Musa a.s.

Allah berfirman, " ketika ia akan meninggal dia berkata Wahai Tuhan ! Engkau tahu dengan semua maksiat yangtelah aku perbuat selama ini. Hatiku sebenarnya sangat membenci maksiat itu. ada 3 hal yang membuatku begitu.

Pertama : Karena hawa nafsu, pergaulan negatif dan karena iblis terkutuk. 3 hal ini yang menyeretku ke kancah maksiat. Engkau tahu itu Ampunilah aku.

Kedua : Kamu tahu kenapa aku berbuat maksiat, itu karena hiodupku dikitari oleh kemaksiatan. padahal aku ebih suka bergaul pada lingkungan orang-orang shalih dan zuhud. bersama mereka lebih kusuka dari pada dengan orang-orang sesat.

Ketiga : Sungguh, orang shalih lebih baik dari pada orang jahat. Orang shalih lebih kusukai, Bila datang kepadaku orang shalih dan orang jahat. pasti akan kudahulukan orang shalih.

(Dalam riwayat Wahab bin Munabbih Lelaki itu berkata : Wahai Tuhan ! Andaikan Kau ampuni dosaku maka akan bergembiralah wali dan Nabi-Mu. Sedangkan setan yang memusuhi-Mu dan musuhku bersedih. Apabila Kau siksa diriku karena ulah dosaku maka setan dan sekutunya akan bergembira. Sedangkan para wali dan Nabi-Mu akan bersedih. Kutahu kegembiraan para Nabi dan wali lebih Kau sukai dari pada kegembiraa setan dan sekutunya. Ampunilah aku ! Yaa Allah, Kau tahu apa yang kukatakan. maka rahmatilah dan ampunilah dosaku).

Maka Ku ragmati dan Ku ampuni dia karena Aku maha penyayang. terlebih kepada orang yang telah mengakui dosanya (Taubat Nasuha). maka Ku ampuni dia dan Ku maafkan segala dosanya.

Whai Musa ! seekarang lakukanlah apa yang Aku perintah. Akan ku ampuni orang-orang yang menshalatinya, menghadiri pemakamannya karena kemuliaan lelaki tersebut."


No comments:

Post a Comment